Malpraktik Bidan Desa di Ogan Ilir: Dua Tahun Bayi Meninggal, Polisi Masih Diam, Seorang Ibu Terus Menuntut Keadilan yang Tak Kunjung Datang

WARTA REALITAS

- Redaksi

Minggu, 21 September 2025 - 14:54 WIB

5029 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ogan Ilir, Sumsel — Di balik senyum bayi baru lahir itu tersimpan luka yang belum usai. Asiah (30), warga Desa Belanti, Kecamatan Tanjung Raja, kembali memasuki babak hidup baru: ia telah melahirkan seorang putra sehat yang kini berusia satu minggu. Namun kebahagiaan itu tercampur getir, luka dua tahun lalu saat anak pertamanya, Muhammad Agustus (Alm), meninggal pada usia 3 hari akibat dugaan malpraktik bidan desa, masih menganga. Kasus yang dilaporkan ke polisi sejak 2023 hingga kini belum menemukan titik terang.

“Andai anak saya dulu tidak diambil ‘stempel darah’ di lututnya, mungkin dia masih hidup. Sekarang saya tidak akan pernah memberi izin lagi kalau ada yang mau coba-coba pada anak saya,” ujar Asiah tegas, matanya menahan bekas duka yang tak kunjung kering.

Duka Lama, Janji Belum Terpenuhi,
Kisah tragis itu bukan kabar biasa — keluarga yakin tindakan pengambilan darah oleh seorang bidan desa berujung pada perdarahan hebat dan akhirnya kematian bayi mereka pada 2023. Laporan resmi sudah masuk ke Polres Ogan Ilir, namun meski sudah dua tahun berlalu dan saksi sempat dimintai keterangan ulang pada Mei 2025, keluarga tidak mendapat kepastian hukum.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kami dipanggil untuk memberi keterangan, lalu senyap. Kenapa keadilan untuk rakyat kecil selalu berjalan lambat atau bahkan dibungkam?” kata Asiah, penuh pertanyaan yang menggema ke ruang-ruang publik.

Bukti Hidup yang Menyakiti, Kelahiran bayi laki-laki yang lahir sehat lewat dukun beranak menjadi bukti gamblang menurut keluarga: metode yang dipersoalkan pada bayi pertama-lah yang diduga menjadi penyebab tragedi. Kehadiran bayi sehat ini menjadi pedang bermata dua — sekaligus penghibur, sekaligus pengingat pahit bahwa keadilan belum ditegakkan.

Seruan untuk Aparat Penegak Hukum, Kasus ini bukan sekadar persoalan medis; ini ujian bagi sistem hukum dan perlindungan publik. Bila laporan dugaan malpraktik ditunda atau diabaikan, pesan yang tersisa pada masyarakat kecil adalah: hukum tidak berpihak.

Keluarga mendesak Polres Ogan Ilir untuk memberi status jelas atas laporan, mengusut tuntas dugaan malpraktik, dan menetapkan tersangka bila bukti mendukung.

Publik diimbau mengawasi proses hukum, menuntut transparansi, dan mendorong agar kasus ini tidak hilang ditelan waktu.

“Kami akan terus bersuara sampai pelaku diproses. Bukan hanya untuk anak saya, tapi untuk semua anak di desa ini yang berhak mendapatkan keselamatan saat dilahirkan,” tegas Asiah.

Ujian Kemanusiaan dan Kedaulatan Hukum,
Kisah Asiah menyerukan dua tuntutan mendasar: kemanusiaan — supaya nyawa bayi dihargai; dan kedaulatan hukum — supaya suara rakyat kecil didengar, bukan ditenggelamkan. Negara yang bermartabat harus menuntaskan setiap dugaan pelanggaran yang merenggut nyawa.

Akhir Kata, Kepada Publik dan Aparat,
Kepada Polres Ogan Ilir: jangan biarkan kasus ini menjadi saksi bisu kegagalan penegakan hukum. Kepada publik: awasi dan dorong proses hukum agar berjalan transparan. Keadilan bukan barang mewah — ia hak setiap anak, setiap ibu, setiap keluarga yang menaruh harap pada negara. ***PPWI-OI

Berita Terkait

Sarat Penyimpangan, Warga Desak Inspektorat Audit Dana Desa Ketawaren
Sekolah Rakyat, Hadirkan Harapan Baru Bagi Anak Bangsa
Remaja 15 Tahun Asal Tanjung Raja Ini Terpaksa Hentikan Sekolah karena Kondisi Hidup, Kini Pemkab Ogan Ilir Turun Tangan
Gubernur Kunjungi SMA Negeri PLUS, Tinjau Fasilitas dan Sarana Pendidikan
Diinvestigasi Terkait Proyek, Oknum Kontraktor Ancam Wartawan
LAMR Kepulauan Meranti Jalin Silaturahim dengan Balai Bahasa Provinsi Riau
Terima Keluhan Pedagang Pasar Berastagi, Wabup Karo Komando Tarigan Berjanji Akan Segera Tertibkan Pedagang Liar
Sekda Karo Resmi Dilantik, Kantor Bupati Karo Dibanjiri Papan Bunga Ucapan Selamat dan Sukses 

Berita Terkait

Minggu, 21 September 2025 - 14:54 WIB

Malpraktik Bidan Desa di Ogan Ilir: Dua Tahun Bayi Meninggal, Polisi Masih Diam, Seorang Ibu Terus Menuntut Keadilan yang Tak Kunjung Datang

Jumat, 19 September 2025 - 20:37 WIB

Sekolah Rakyat, Hadirkan Harapan Baru Bagi Anak Bangsa

Kamis, 18 September 2025 - 23:19 WIB

Remaja 15 Tahun Asal Tanjung Raja Ini Terpaksa Hentikan Sekolah karena Kondisi Hidup, Kini Pemkab Ogan Ilir Turun Tangan

Kamis, 18 September 2025 - 12:37 WIB

Gubernur Kunjungi SMA Negeri PLUS, Tinjau Fasilitas dan Sarana Pendidikan

Rabu, 17 September 2025 - 21:34 WIB

Diinvestigasi Terkait Proyek, Oknum Kontraktor Ancam Wartawan

Rabu, 17 September 2025 - 21:13 WIB

LAMR Kepulauan Meranti Jalin Silaturahim dengan Balai Bahasa Provinsi Riau

Selasa, 16 September 2025 - 21:25 WIB

Terima Keluhan Pedagang Pasar Berastagi, Wabup Karo Komando Tarigan Berjanji Akan Segera Tertibkan Pedagang Liar

Rabu, 10 September 2025 - 22:09 WIB

Sekda Karo Resmi Dilantik, Kantor Bupati Karo Dibanjiri Papan Bunga Ucapan Selamat dan Sukses 

Berita Terbaru